ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Islam menjadi kembali sorotan
dunia setelah serangan terorisme yang terjadi di Paris beberapa waktu
lalu. Dunia seakan menuding ideologi radikal Islam berada di balik aksi
teror itu.
Presiden Republik Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi pembicara di sebuah seminar 'Demokrasi dan Islam' di Berlin, secara tegas menolak tudingan Islam mengajarkan kekerasan dan berada di balik aksi-aksi teror.
Ia meyakinkan Islam sama sekali tidak identik dengan aksi kekerasan dan teror, dan sangat sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. "Para pelaku teror itu tidak ada kaitan dengan Islam. Mereka adalah pelaku tindak kriminal," kata Habibie.
Dalam acara yang digelar Harris Seidel Siftung tersebut, Habibie menjelaskan bagaimana Islam bisa sangat kompatibel dengan demokrasi di Indonesia.
Hubungan serasi yang terus berjalan di Indonesia itu, lanjut Habibie, tentu saja bisa menjadi panutan dan pelajaran penting bagi Muslim di Jerman. Yakni, tentang bagaimana mereka bisa bersatu dengan masyarakat lokal.
Ia menerangkan, meski Indonesia menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan 221,8 juta umat Islam, tapi tidak serta merta menjadi negara Islam.
Habibie menuturkan Indonesia sangat pluralistik. Terdapat ratusan suku dan etnis dengan agama yang berbeda-beda, akan tetapi agama dan budaya bisa berjalan beriringan.
Untuk menyatukan beragam agama, budaya, kelompok, etnis dan suku, Habibie mengungkapkan Indonesia memiliki Pancasila sebagai pengikat bangsa.
Ia menyarankan kepada warga Jerman, termasuk mereka yang beragama Muslim, untuk mengadaptasi budaya dan agama agar tidak terjadi benturan dengan berbau atau mengatasnamakan agama dan budaya.
"Budaya dan agama sangat erat berhubungan dan menentukan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat," ujar pria yang akrab disapa Eyang tersebut.
Senada dengan Habibie, seorang politisi dari Bavaria's Christian Social Union, Peter Gauweiler, mengatakan agama memiliki peran penting dalam persatuan dan penyatuan cita-cita bersama di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, di Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman, proses akulturasi antara masyarakat Kristen Jerman dengan Muslim dari Turki sudah cukup lama terjadi.
Namun demikian, Gauweiler menekankan keberadaan pendatang Muslim juga tidak menghapus budaya lokal, seperti moto dari negara bagian itu sendiri yang mempertahankan budaya lokal.
Ia juga setuju dengan pidato yang disampaikan Habibie, yang menegaskan kalau Islam tidak ada hubungan dengan tindakan kekerasan dan aksi-aksi teror yang terjadi di dunia. "Itu tidak ada hubungannya dengan Islam," ucap Gauweiler.
Sumber : Republik co id
Presiden Republik Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi pembicara di sebuah seminar 'Demokrasi dan Islam' di Berlin, secara tegas menolak tudingan Islam mengajarkan kekerasan dan berada di balik aksi-aksi teror.
Ia meyakinkan Islam sama sekali tidak identik dengan aksi kekerasan dan teror, dan sangat sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. "Para pelaku teror itu tidak ada kaitan dengan Islam. Mereka adalah pelaku tindak kriminal," kata Habibie.
Dalam acara yang digelar Harris Seidel Siftung tersebut, Habibie menjelaskan bagaimana Islam bisa sangat kompatibel dengan demokrasi di Indonesia.
Hubungan serasi yang terus berjalan di Indonesia itu, lanjut Habibie, tentu saja bisa menjadi panutan dan pelajaran penting bagi Muslim di Jerman. Yakni, tentang bagaimana mereka bisa bersatu dengan masyarakat lokal.
Ia menerangkan, meski Indonesia menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan 221,8 juta umat Islam, tapi tidak serta merta menjadi negara Islam.
Habibie menuturkan Indonesia sangat pluralistik. Terdapat ratusan suku dan etnis dengan agama yang berbeda-beda, akan tetapi agama dan budaya bisa berjalan beriringan.
Untuk menyatukan beragam agama, budaya, kelompok, etnis dan suku, Habibie mengungkapkan Indonesia memiliki Pancasila sebagai pengikat bangsa.
Ia menyarankan kepada warga Jerman, termasuk mereka yang beragama Muslim, untuk mengadaptasi budaya dan agama agar tidak terjadi benturan dengan berbau atau mengatasnamakan agama dan budaya.
"Budaya dan agama sangat erat berhubungan dan menentukan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat," ujar pria yang akrab disapa Eyang tersebut.
Senada dengan Habibie, seorang politisi dari Bavaria's Christian Social Union, Peter Gauweiler, mengatakan agama memiliki peran penting dalam persatuan dan penyatuan cita-cita bersama di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, di Bavaria, salah satu negara bagian di Jerman, proses akulturasi antara masyarakat Kristen Jerman dengan Muslim dari Turki sudah cukup lama terjadi.
Namun demikian, Gauweiler menekankan keberadaan pendatang Muslim juga tidak menghapus budaya lokal, seperti moto dari negara bagian itu sendiri yang mempertahankan budaya lokal.
Ia juga setuju dengan pidato yang disampaikan Habibie, yang menegaskan kalau Islam tidak ada hubungan dengan tindakan kekerasan dan aksi-aksi teror yang terjadi di dunia. "Itu tidak ada hubungannya dengan Islam," ucap Gauweiler.
Sumber : Republik co id
Dimanapun islam itu selalu mengajarkan tentang kebaikan dan tidak sedikitpun mengajarkan kekerasan! Islam itu lembut tapi tegas!
BalasHapusislam itu indah .aman dulu baru dakwah
BalasHapusSaya cinta produk lokal, saya cinta Indonesia.
BalasHapusYang saya tahu, hanya NU dan Muhammdiyah yang sudah teruji puluhan tahun memberikan pepadang ati kanti lemah lembut dan penuh marhamah dalam berdakwah.
Indonesia ora butuh produk impor, seperti Hibuz Tahrir (Pakistan), Ihwanul Muslimin (Mesir), Salafi atau Taimiyin pengagung Taimiyah (Arab Saudi) yang tidak cocok dengan kearifan lokal...
Betul bro....
HapusBetul bro....
HapusNU,Muhammadiyah, dan lain sebagainya itu hanyalah organisasi perantara dalam mengajarkan Islam saja bro. Kalau Islam ya hanya satu Islam, di Al Quran sudah jelas melarang kita berpecah belah. Jadi untuk memahami Islam jangan lihat organisasinya, tetapi lihatlah kitabnya (Al Quran dan hadist yg otentik (shahih). Ikuti jalan yg sesuai dengan Al Quran dan hadist,dan buang yang tidak sesuai..tidak peduli apapun organisasinya.
HapusSaya cinta produk lokal, saya cinta Indonesia.
BalasHapusYang saya tahu, hanya NU dan Muhammdiyah yang sudah teruji puluhan tahun memberikan pepadang ati kanti lemah lembut dan penuh marhamah dalam berdakwah.
Indonesia ora butuh produk impor, seperti Hibuz Tahrir (Pakistan), Ihwanul Muslimin (Mesir), Salafi atau Taimiyin pengagung Taimiyah (Arab Saudi) yang tidak cocok dengan kearifan lokal...
SEGERAH MILIKI RUMAH IDAMAN YG AMAN, NYAMAN N STRATEGIS DGN NUANSA YG ISLAMI KRN BERADA DLM KAWASAN PONDOK PESANTREN DARUL ISTIQOMAH DGN SISTEM ONE STOP LIVING..
BalasHapusMUDA D JANGKAU KRN BERADA D JALAN POROS.
TERLETAK D TENGA KOTA, DEKAT DGN:
1.Bandara St.Hasanuddin
2.Jalan Tol
3.RS. Umum Salewangan
4.Kantor Bupati
5.Taman Kota
6.Kawasan Perkantoran
7.Kawasan Pertokoan
8.Wisata Bantimurung
9.Pasar tradisional
DLL
DGN FASILITAS:
1.ATM Center
2.Keamanan 24
JAM+CCTV.
3.Joging track
4.Food Court
5.Coffe shop
6.Taman 2000 M
7.Swimming Pool
8.Danau
9.Sport hall
10.Play ground
11.Masjid
12.Rumah Sakit
Kap.5000
13.Pendidikan mulai
PAUD-Perguruan
Tinggi
Harga suda termasuk biaya:
1.PPN 10%
2.IMB
3.BPHTB
4.Biaya balik nama
5.Biaya pecah sertifikat
6.Instalasi listrik
7.Pemasangan sumur bor
8.Biaya Akad Kredit:
1.Biaya provisi
2.Biaya admin
3.Asuransi jiwa
4.Asuransi kebakaran
PROMO AKHIR TAHUN
BURUAN UNIT TRBATAS.!!
wub
Untk Memilikinya Hanya Dengan Boking Fhee 3 JT.
Tentukan Pilihan Anda SEKARANG dgn Menghubungi:
Mikdar Property
HP : 081 242 655 144
Area Maros
SEMAKIN D TUNDA HARGA SEMAKIN MAHAL.
Alhamdulillah kita bangga sebagai negara yang majemuk.
BalasHapusFurniture murah berkualitas silahkan kunjungi
Www.mebelkualitas.com
Www.mebeljatiukir.com
Www.pengrajinmebeljepara.com
Yang seperti bagus tetapi sebenarnya racun, bagaimana mungkin seorang muslim yang menyatakan tidak ada tuhan selain allah dan muhammad sebagai utusannya kemudian dia mengambil demokrasi sebagai system hidupnya. ingat demokrasi adalah kedaulatann ada ditangan rakyat artinya dalam pandangan islam yang menentukan halal dan haram adalah manusia..dan ini bertentangan dengan akidah. saya setuju islam tidak mengajarkan kekerasan..tetapi disampaikan dengan bijak, konseptual dan tidak berasimilasi dengan budaya yang bertentangan dengan nilai2 islam
BalasHapusDemokrasi bukan pedoman hidup bro.. Tapi hanya pedoman dlm menjalankan sistem pemerintahan saja..
HapusIndonesia negara ku,,islam agamaku,,demokrasi napas hidupku
BalasHapusAL ZAYTUN... The real Toleransi dan Perdamaian... bapak BJ Habibie adalah presiden yang meresmikannya
BalasHapus